Suatu hari aku pergi tidak terlalu lama dari rumah. Ketika tiba saatnya bagi ku untuk kembali. Ku lihat sosok wanita tegar yang sedang melakukan pekerjaannya sebagai seorang wanita rumah tangga pada umumnya... beliau lah ibu ku. Rindu sangat ku rasa.,, padahal baru tiga hari ku tidak pulang ke rumah... hem... aku hanya pulang untuk mengambil pakaian ku dan bergegas pergi kembali.... ku cium tangan ibu ku untuk pamit kepadanya... beliau melihatku sangat tergesa-gesa... karena pada saat itu aku harus segera kembali... tidak lama setelah ku salami ibu ku.
Lalu beliau berpesan... "janganlah terburu-buru, karena itu adalah perbuatan setan" ku terdiam dan berpikir sejenak... benar apa yang di katakan beliau... tidak ada gunanya terburu-buru, karena setiap apa yang kukerjakan jika terburu-buru maka hasilnya tidaklah maksimal... dan satu kalimat juga dikatakan oleh beliau... Ingatlah kepada ALLAH SWT jika hendak bepergian.... kembali ku terdiam... karena selama ini sering kali ku lalai dalam mengerjakan hal yang sangat kecil tersebut. padahal kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di dalam perjalanan. ..


Pernah ku baca dalam sebuah hadist :
''Sikap berhati-hati itu dari Allah dan sikap tergesa-gesa itu dari syaitan'' (HR. Baihaqi dari Anas Bin Malik ra) 
Aku sadar apa yang dikatakan ibu ku memang benar.. Islam mengajarkan pada setiap umatnya untuk selalu bersikap waspada dan berhati-hati dalam mengerjakan pekerjaan. Baik itu bepergian, mengerjakan tugas, mengambil keputusan, serta perkara penting lainnya. seharusnya kita berusaha untuk bersikap waspada terhadap segala hal serta memiliki perencanaan yang matang. Karena kekhawatiran pasti akan selalu muncul tiba-tiba ketika kita di hadapkan pada suatu permasalahan. Berhati-hati dalam mengerjakan sesuatu merupakan sifat yang datangnya dari ALLAH SWT, sebagai tanda untuk mengajarkan kita pada kebaikan sehingga menghasilkan pekerjaan yang maksimal dan memuaskan. jika kita dapat berpikir mendalam akan segala hal, tentu saja kita dapat bertindak dalam perencanaan yang matang dan tidak tergesa-gesa. kesabaran juga menjadi kunci dalam pengambilan keputusan.
''Bersabarlah terhadap apa yang merek katakan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik'' (QS. Al-Muzzammil: 10) 
jika kita dapat bersabar dalam menghadapi sutu perkara insyaallah kita dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan sebaik-baiknya. bersabar tanpa batas merupakan kunci menghadapi permasalahan. banyak orang sering beranggapan bahwa kesabaran itu ada batasnya. padahal paradigma itu sangatlah salah. karena sabar yang sebenarnya ialah tanpa batas. karena Rasulullah SAW tidak pernah memiliki batas kesabaran. seorang mukmin pasti mampu menahan dirinya dalam menghadapi persoalan. "aku sendiri sebenarnya masih sangat sulit menerapkannya di kehidupan ku.... tapi berusaha untuk menjadi sedikit lebih baik mungkin lebih bermanfaat dari pada tidak sama sekali. Karena jika hanya mampu berkata tapi tidak mampu berbuat sama saja halnya dengan golongan orang munafik. Meskipun hati ini berusaha menjadi lebih baik, tapi tantangan dan godaan dari luar hati membuat semangat sering merosot. setidaknya dengan sedikit nasihat dari sosok luar biasa ( ibu ku ), aku dapat termotivasi untuk menjadi lebih baik dan semoga bukan menjadi golongan orang munafik.

Amin
Wallahu alam...


2 komentar:

Anonim mengatakan...

postingnya curhatan hati kah????

ieka mengatakan...

Assalamualaikum..

nampak nya ini post yang agak lama ya..
as new frenz hopefully masih ada entry baru untuk blog ini ya..

Archives

Members

Total Tayangan Halaman

Twitter